By Zulhaedar

Implementasi penyelengaraan pengamanan secara umum masih berfokus pada pengadaan ataupun penempatan personil pengamanan/satpam.Dalam artikel singkat ini diharapkan dapat memberikan sedikit pencerahan bagi pemilik usaha ataupun penyedia jasa keamaan dalam melakukan kegiatan operasionalnya.

Definisi manajemen sekuriti menurut  Mc Crie (2001)  yang mengatakan bahwa “Physical security is that part of security concerned with physical measures designed to safe guard people, to prevent unauthorized acces to equipment, facilities, material and documents, and safeguard them against damage and loss. The term encompasses measures relating to the effective and economic use of a facility’s full resources to meet anticipated and actual security threats. Concern of physical security planners include design, selection, purchase, installation, and use of physical barriers, lock, safes and valuts, lighting, alarm, CCTV, electronic surveillance, access control, and interated electronic measures. Typically, system involve  a combination of two more distrinct measure to protect people, physical assets, and intellectual property” ( Sekuriti fisik adalah bagian dari sekuriti dengan ukuran fisik yang didesain untuk menjaga orang-orang, mencegah akses yang tidak sah ke peralatan, fasilitas, material, dan dokumen-dokumen, dan untuk melindunginya dari kerusakan dan kerugian. Istilah ukuran yang berkenaan dengan penggunaan yang ekonomis dan efektif dari suatu sumber daya fasilitas dari ancaman-ancaman keamanan. Pemerhati dari perencana sekuriti fisik meliputi desain, pemilihan, pembelian, instalasi, dan penggunaan fisik penghalang, kunci, penyelamatan, penerangan, alarm, CCTV, pengawasan elektronik. Secara khas, sistem melibatkan suatau kombinasi dari dua sampai lebih ukuran yang berbeda untuk melindungi orang-orang, aset fisik dan hak intelektual.)

Sedangkan pengertian sekuriti fisik menurut Awaloedin (2016) adalah mencegah terjadinya kerugian dari sebab apapun dengan menggunakan ukuran fisik yang didesain untuk menjaga dan melindungi aset sedangkan focus dalam sekuriti fisik adalah pengendalian akses, barrier (penghalang), fances (pagar), kunci, penerangan (lighting), tenaga sekuriti (guard), pos jaga (guards tower), dan alat komunikasi.

1. Pengendalian Akses

            Pengendalian akses menurut  adalah mengendalikan orang-orang, kendaraan, dan bahan material yang melewati (masuk dan keluar) suatu arel yang dilindungi. Sistem pengendalian akses mempergunakan perangkat keras dan prosedur khusus untuk mengontrol dan memonitor gerakan pada suatu wilayah yang dilindungi.

2. Penghalang (Barrier)

            Penghalang dibangun untuk wilayah yang dilindungi. Sebagai contoh adalah suatu kolam atau semak belukar yang sulit ditembus yang dapat membuat efek psikologis sebagai penghalang jarak. Pagar yang dibangun juga merupakan suatu halangan untuk sekurit fisik.

3. Pagar (Fences)

Pemagaran adalah sarana utama untuk pengendalian akses garis batas luar (perimeter) fasilitas. Kegunaan dari pagar adalah sebagai penghalang untuk masuk. Menurut Ricks telah membagi tipe pagar menjadi 3, yaitu :

1. Pagar yang saling terhubung (chain link fencing),

Pagar jenis ini terangkai rapi, dengan bagian pagar terdiri dari besi kawat yang terjalin rapi dan tembus pandang dengan bagian atasnya berupa huruf “v” dan dilapisi dengan tiga rangkat kawat berduri. Pagar tersebut terbuat dari baja atau aluminium dengan ketinggian pagar paling tidak mencapai 8 kaki atau 2,4 meter.

2. Pagar kawat berduri (barbed wire fencing),

Pagar jenis ini tidak direkomendasikan, mengingat sangat bahaya jika orang mengenainya. Ketinggian tidak kurang dari 7 kaki terbuat dari baja keras dan aluminium,

3. Pagar berduri atau model kawat konsertina (barbed tape/contertina wire)

Pagar berduri konsertina berbentuk gulungan kawat berduri yang digulungkan kedalam menjadi satu, dua atau lima gulungan dengan diameter 1 kaki, dikepit bersama-sama berselang-seling dan terpakat sebagai suatu halangan untuk mengamankan satu garis bulatan atau jalan kendaraan. Tipe berduri adalah salah satu halangan yang paling sulit untuk ditembus karena pagar ini dibuat sangat lentur dan memiliki duri yang besar, tajam dan sangat rumit. Tipe berduri adalah rintangan pada pagar yang paling tidak baik dipandang dan sulit pemeliharaannya. Dengan demikian, pada umumnya tidak direkomendasikan untuk penggunaannya sebagai satu tempat yang permanen.

4. Kunci

Kunci merupakan bagian dari perencanaan sekuriti fisik. Kunci mempunyai manfaat untuk program sekuriti. Mudah digunakan dan sulit untuk dibuat.Menurut Crie Oliver dalam Kunarto (2000) :

  1. Box lock. Kunci jenis Box Lock disebut sebagai rim lock. Kunci memperkuat daun pintu, rumah kunci pada kusen pintu. Jenis kunci yang murah, mudah didobrak dan pada umumnya mempunyai jumlah variasi kunci yang terbatas,
  2. Gembok adalah jenis kunci yang tersedia dipasar dengan berbagai harga dan kualitas, jangan menggunakan kunci yang menpunyai lever kurang darilima atau shackle yang dapat dibongkar dengan kawat atau besi baja. Pastikan fungsi pengait, stapler, locking bar, atau lug karena sama substansialnya dengan kunci itu sendiri.
  3. Key tab adalah jenis kunci yang berwarna dan bermotor. Secara komersial sudah tersedia di pasar sehingga berbagai warna dapat dialokasikan untuk departemen yang berbeda dan kunci yang diberikan hanya kepada pihak yang mempunyai coloured disc yang sesuai,
  4. Key-suited lock adalah kunci yang dibuat dengan sistem perencanaan (pre-planned system) di mana kunci master tunggal mebuka semuanya, kunci sub master membuka nomor spesifik dan kunci biasa hanya membuka kunci tunggal. Dengan demikian seorang eksekutif hanya membuka satu kunci yang membuka seluruh pintu dibawah yuridiksinya, maka kepala departmen hanya dapat membuka pintu pada seksinya sendiri dan pegawai hanya dapat membuka ruang kantornya sendiri.

5. Penerangan (lighting)

 Penerangan merupakan sesuatu yang sangat penting untuk mencegah tindak kejahatan dan memperkuat faktor keselamatan publik. Banyak literatur yang menunjukkan pengaruh penerangan terhadap tindak kejahatan dengan membandingkan antara tingkat kejahatan yang terjadi pada siang hari dan malam hari, serta pengaruh pemadaman listrik di suatu kota. Ada dua manfaat penerangan jika digunakan untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan, yaitu :

  1. Untuk meningkatkan kemungkinan pengamatan terhadap tindak kejahatan,
  2. Unutk memungkinkan suatu struktur kosong mudah diawasi.

Menurut Mc. Crie (2001) bahwa kekerasan dan kejahatan properti, kekacauan dan kecelakaan sering terjadi pada malam hari atau di area yang kurang tersinari. Penerangan yang baik merupakan penghalang yang baik dari kejahatan, kekacauan dan akses masuk ilegal setelah hari gelap. Penerangann melindungi publik termasuk petugas patroli untuk dapat melihat dengan mudah lingkungannya. Penerangan harus ada sepanjang rute patroli. Kekuatan penerangan diarahkan kearah area yang luar dimana orang-orang tidak sah diperkirakan mendekati fasilitas perusahaan.

Menurut Ricks, Tillet dan Van Meter (1994) bahwa suatu program sekuriti yang baik akan memastikan bahwa fasilitas aman pada malam hari sama halnya dengan siang hari. Cara paling umum untuk menyamakan tingkat keamanan diantara siang dan malam hari adalah insatalasi dengan pencahayaan yang bersifat melindungi menambahkan upaya jaminan keamanan yang secara psikologis menghalangi aktivitas penjahat potensial.

Dari uraian diatas maka dibuat batasan bahwa penerangan merupakan suatu program sekuriti yang menggunakan pencahayaan yang digunakan penjaga properti untuk membantu pengamatan visual mereka di malam hari terhadap adanya penyusup yang berniat melakukan perbuatan jahat di suatu area properti. Dengan kekuatan yang diarahkan kearah luar area diman dimungkinkan pihak-pihak yang tidak berkepentingan masuk, penerangan dengan secara psikologis dapat menghalangi aktivitas penjahat potensial untuk melakukan kejahatan.

6    Tenaga Sekuriti (Guard)/Satpam

Tenaga sekuriti atau Satuan Pengamanan ( Satpam ) adalah inti dari suatu sistem pengamanan yaitu melindungi aset penting. Elemen penting pada tiap-tiap lingkungan maksimum sekuriti adalah tenaga keamanannya. Dasar kualifikasinya adalah kepatutan, fisik, dan kecakapan mental, penyaringan dan pelatihan.

Sennewald (1998) mengatakan ada kelebihan dan kekurangan terhadap sekuriti yang berasal dari pegawai karir perusahaan (in-house) dan sekuriti yang berasal dari non karir (kontrak/out-sourch)

Tenaga keamanan yang berasal dari pegawai karir kelebihannya adalah :

  1. Stabilitas tetap terjaga.
  2. Loyalitas lebih tinggi.
  3. Memiliki pengetahuan lokal.
  4. Memiliki kebanggan dan motivasi yang lebih tinggi.
  5. Serta kesempatan bagi komunikasi dan pelatihan yang lebih baik.

Sedangkan kekurangan nya adalah :

  1. Biaya yang lebih tinggi,
  2. Jumlah personel terbatas,
  3. Penugasan kerja yang kurang fleksibel,
  4. Potensi disiplin lebih rendah,
  5. Tingkat keahlian yang terbatas.

Sementara tenaga keamanan yang berasal dari pegawai non karir (kontrak/out-sourch) kelebihannya adalah :

  1. Pada umumnya biaya relatif murah,
  2. Perusahaan bebas memutuskan jasa kapanpun juga,
  3. Fleksibilitas tinggi dalam memperoleh sumber daya manusia,
  4. Fleksibilitas tinggi dalam memenuhi kebutuhan kegiatan usaha luas,
  5. Personel yang memiliki keahlian khusus.

Sementara itu kekuranggannya adalah :

  1. Personel biasanya digaji relatif rendah,
  2. Keluar masuknya keryawan relatif tinggi,
  3. Kebanggaan kerja yang relatif rendah,
  4. Motivasi yang relatif rendah.

7. Pos Jaga

 Menurut Gigliotti dan Jason (1984), menara pengawas memastikan pengaturan sekuriti tingkat tinggi untuk memelihara pengawasan diwilayah yang luas. Ketika instalasi dibuat yang harus dipikirkan utamanya adalah satu atau lebih menara pengawas pada hakikatnya menigkatkan jaminan keamanan pada suatu fasilitas dengan dijaga oleh seorang penjaga.

8.   Alat Komunikasi

Menurut pendapat Mc. Crie (2001) bahwa pengoperasian sekuriti yang efktif harus mengijinkan komunikasi diantara menejer, supervisor, staff personel, dan orang lain. Hal ini adalah suatu kebutuhan selama operasi berjalan normal. Selama keadaan darurat, kebutuhan akan komunikasi lebih besar lagi. Karena satu sistem tunggal dapat mengkompromikan keadaan darurat, pemikiran perencanaan sekuriti dalam bentuk yang sangat berarti dimana personelnya dapat saling terhubung selama itu.

9. CCTV (Closed Circuit Television)

Menurut Mc. Crie (2001)bahwa televisi yang tidak menampilkan siaran televisi melainkan menampilkan sinyal melalui rangkaian tertutup melalui  kabel listrik atau kabel fiber optic dinamakan sistem closed circuit television (CCTV). Sistem CCTV melibatkan desain khusus untuk bekerja dengan rangkaian tertutup.